BNPB Monitor Penyaluran Bantuan di Aceh Tamiang, Akses Logistik dan BBM Mulai Pulih

EPICTOTO — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Aceh Tamiang pada Sabtu (6/12/2025). Kunjungan ini bertujuan memastikan bantuan kemanusiaan untuk korban banjir benar-benar mencapai masyarakat yang membutuhkan dan memantau pemulihan infrastruktur kritis.

Dalam kunjungannya, Suharyanto meninjau langsung kondisi RSUD Aceh Tamiang di Kecamatan Karang Baru. Pasca banjir, rumah sakit tersebut masih ditemukan material lumpur di berbagai ruangan. “Usai banjir surut masih tampak material lumpur memenuhi sudut ruang,” jelas Abdul Muhari, Kapusdatin Komunikasi BNPB, pada Minggu (7/12/2025).

Pemulihan Cepat Fasilitas Kesehatan

Bupati Aceh Tamiang, Armia Pahmi, yang mendampingi kunjungan tersebut menyampaikan bahwa pembersihan total RSUD ditargetkan selesai dalam tiga hari ke depan. Pekerjaan dilakukan oleh tim gabungan yang melibatkan TNI, BPBD setempat, dan relawan. “Pembersihan RSUD kami targetkan 3 hari selesai, banyak tim gabungan yang membantu,” ujar Armia.

Rencananya, fasilitas tersebut akan berfungsi sebagai rumah sakit darurat. Untuk mendukung layanan kesehatan masyarakat, posko kesehatan juga akan segera didirikan di dekat lokasi pengungsian. Dukungan peralatan medis tambahan dijanjikan akan datang dari Kementerian Kesehatan melalui Rumah Sakit Adam Malik.

Distribusi Logistik Diperkuat via Berbagai Jalur

BNPB melaporkan bahwa pendistribusian logistik ke Aceh Tamiang terus dioptimalkan melalui semua akses yang tersedia. Hingga saat ini, bantuan yang telah terekam mencapai 18,2 ton yang didistribusikan melalui udara dan 1,8 ton melalui jalur laut. “Distribusi logistik ke wilayah Aceh Tamiang terus dilakukan melalui jalur darat dan udara,” tegas Abdul Muhari.

Pemulihan Pasokan BBM dan LPG

Sektor energi, yang sempat terdampak parah, menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Menurut perwakilan Pertamina Regional Aceh, Misbah Bukhori, akses jalan ke wilayah timur seperti Aceh Tamiang sudah mulai dapat dilalui. Hal ini memungkinkan penyaluran BBM dan LPG berjalan lebih lancar.

Di Aceh Tamiang sendiri, dari tujuh SPBU yang terdampak, tiga di antaranya telah beroperasi kembali. Empat SPBU lainnya masih dalam proses perbaikan. “Empat SPBU masih dalam proses perbaikan karena bencana di Aceh Tamiang cukup dahsyat,” jelas Bukhori.

Untuk wilayah Aceh bagian tengah seperti Bener Meriah dan Aceh Tengah yang masih relatif terisolasi, pasokan BBM didistribusikan via udara dari Kualanamu. Sementara itu, pasokan LPG untuk wilayah barat Aceh berhasil dikirimkan via jalur laut dari Terminal Arun di Lhokseumawe menuju Pelabuhan Ulele di Banda Aceh.

Update Korban dan Fokus Penanganan

BNPB juga merilis data terkini korban jiwa akibat bencana di tiga provinsi, yaitu Sumatra Utara (329 jiwa), Sumatra Barat (226 jiwa), dan Aceh (359 jiwa), dengan total 914 korban meninggal per Sabtu (6/12/2025). Jumlah korban hilang tercatat 389 jiwa.

Fokus utama penanganan saat ini tetap pada operasi pencarian dan pertolongan, pemenuhan logistik, pembukaan akses jalan, serta pemulihan komunikasi dan pasokan energi. Helikopter terus dioptimalkan untuk menjangkau daerah-daerah yang masih terisolasi.

Dengan sinergi antar kementerian, lembaga, TNI, Polri, dan relawan, pemulihan di wilayah terdampak, termasuk Aceh Tamiang, diharapkan dapat berjalan dengan lebih cepat dan tepat sasaran.