Proyek Waste to Energy Danantara Disebut Mampu Serap hingga 3.000 Pekerja

TVTOGELDanantara menegaskan komitmennya dalam mengembangkan proyek Waste to Energy atau Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) sebagai langkah strategis untuk menghadapi persoalan lingkungan sekaligus membuka ribuan lapangan kerja baru di Indonesia.

Menurut Managing Director Investment Danantara, Stefanus Ade Hadiwidjaja, proyek ini berpotensi menyerap 2.000 hingga 3.000 tenaga kerja, baik langsung maupun tidak langsung, selama masa konstruksi yang diperkirakan berlangsung hingga 30 tahun untuk tiap proyek.

“Dalam masa konstruksi, jumlah tenaga kerja yang terlibat bisa mencapai 2.000 sampai 3.000 orang. Ini termasuk pekerja di lapangan maupun pihak-pihak yang mendukung seperti pemasok bahan bangunan,” jelas Stefanus dalam Media Briefing di Wisma Danantara, Senin (3/11/2025).


Ribuan Lapangan Kerja Baru dari Energi Ramah Lingkungan

Stefanus menjelaskan, setelah tahap pembangunan selesai, jumlah pekerja yang terlibat memang akan menurun, namun proyek ini tetap mampu mempertahankan ratusan tenaga kerja selama masa operasionalnya.

“Setelah beroperasi, sekitar 400 hingga 500 orang akan bekerja langsung di setiap lokasi PSEL, sementara ratusan lainnya tetap terlibat secara tidak langsung dalam rantai pasokan dan dukungan teknis,” ungkapnya.

Dengan masa operasional mencapai 30 tahun, proyek ini diyakini dapat memberikan dampak ekonomi berkelanjutan, terutama bagi masyarakat di sekitar lokasi pembangunan.

“Meski masa konstruksi berakhir, penyerapan tenaga kerja tetap berjalan stabil. Kami ingin proyek ini memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” tegasnya.


Investasi Jumbo dan Kolaborasi Global

Danantara juga menyiapkan investasi besar untuk setiap lokasi PSEL. Untuk kapasitas pengolahan sekitar 1.000 ton sampah per hari, kebutuhan dana ditaksir mencapai Rp2,5 hingga Rp3,2 triliun.

Proyek ini akan dilaksanakan melalui skema joint venture (JV) dengan perusahaan asing yang sudah berpengalaman di bidang teknologi pengelolaan sampah menjadi energi.

Kerja sama ini, kata Stefanus, tidak hanya berfokus pada investasi dan pengawasan, tetapi juga pada transfer pengetahuan dan teknologi kepada mitra lokal agar ke depannya industri nasional dapat berdiri mandiri.

“Kami berharap adanya alih teknologi ke pemain lokal, sehingga pada proyek batch ketiga atau keempat nanti, mereka sudah bisa mengelola secara mandiri karena telah memiliki pengalaman dan kompetensi yang cukup,” ujarnya.


Transformasi Menuju Ekonomi Sirkular

Proyek Waste to Energy Danantara menjadi bagian dari upaya mewujudkan ekonomi sirkular dan mendukung target pemerintah dalam transisi menuju energi bersih. Selain mengurangi ketergantungan pada TPA, teknologi PSEL juga diharapkan mampu mengurangi emisi karbon dan memberikan manfaat ekonomi bagi daerah.

Dengan potensi penyerapan tenaga kerja besar dan dampak lingkungan yang positif, proyek ini menjadi salah satu contoh nyata bagaimana investasi hijau dapat menjadi solusi berkelanjutan bagi masa depan energi dan pengelolaan sampah di Indonesia.